VISITOR

Flag Counter

agama dan kebhinekaan

MAKALAH AGAMA ISLAM AGAMA DAN KEBHINEKAAN Disusun Oleh : Yesti Nanda Sisvitara (A102.10.069) Yhoshiki Alifia Kusumastopo (A102.10.070) Yunika Sapta Wulan M (A102.10.072) AKADEMIANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan atas karunia Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat, dan nikmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Islam dan Kebhinekaan. Makalah ini penulis buat sebagai salah satu tugas mata kuliah Agama Islam. Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan pihak-pihak yang rela meluangkan waktunya untuk membantu penulis. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dosen pengajar mata kuliah Agama Islam 2. Orang tua tercinta yang memberikan dorongan baik materiil maupun moril yang tak ternilai harganya. 3. Teman-teman yang memberikan dorongan dan semangat dalam pembuatan makalah ini. 4. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam proses pembuatan makalahini. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis, pihak yang membantu, dan kepada siapa saja yang membutuhkan. Surakarta, Desember 2014 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesatuan konsep kemanusiaan merupakan unsur asasi dalam setiap agama, setelah konsep ketuhanan. Ketika agama-agama itu mengajarkan tentang nilainilai kemanusiaan, disitu pula mengindikasikan universalitasnya. Menurut Islam, nilai kemanusian yang dihadirkan oleh agama-agama menandakan “benang merah” bahwa antar satu agama dengan agama lain berasal dari sumber yang sama yaitu dari Sang Pencipta (QS.21:92)3. Kesamaan itu dari konsep Ke-Maha Tunggal- an Sang Pencipta (QS.23:52).4 Setiap agama mempunyai esensi yang sama yaitu mengajarkan tentang kasih sayang, perdamaian, dan keadilan (QS.42:13) 5. Selain itu, sikap mengakui eksistensi agama lain adalah bagian dariperintah Allah (QS.109:1-6). Sikap seperti inilah yang dapat dikatagorikansebagai pluralisme. Pluralisme bukan saja mengisyaratkan adanya sikap bersediamengakui hak agama lain untuk eksis, tapi juga mengandung makna kesedianberlaku adil kepada mereka atas dasar mengedepankan nilai-nilai kemanusiaanyang hakiki (QS.60:8).6 Keberagaman sering kali berakhir dengan pertikaian. Mengapa? Itulah yang akan dibahas dalam makalah ini. Kita semua memang diciptakan oleh Tuhan berbeda satu dengan yang lain. Seharusnya keberagaman agama, ethnis, budaya, gaya hidup menjadi warna dalam kehidupan bermasyarakat kita. Keberagaman budaya tersebut yang membuat bangsa kita kaya.Seharusnya kita semua tidak memermasalahkan keberagaman tersebut, tetapi kita menjaga dan merawat keberagaman tersebut. Jangan mau kekayaan Bangsa Indonesia diambil dan diklaim menjadi milik Negara asing karena kita tidak bisa menjaga kekayaan Bangsa kita, tetapi bila hal tersebut sudah terjadi, barlah kita protes bahwa budaya tersebut adalah milik kita. Hendaknya kita bisa menjaga keberagaman yang ada diantara kita semua. Jangan ada pertikaian, diskriminasi, dan perbuatan lain yang merugikan kita semua karena perbedaan kita. Sebenarnya, dalam kebhinekaan, erat kaitannya dengan pola hubungan antara agama dan negara: 1.Posisi agama dalam suatu negara yang secara konstitusional menyatakan diri sebagai negara agama, seperti Republik Islam Iran dan Negara Vatikan. 2.Posisi agama dalam suatu negara yang secara konstitusional menyatakan agama tertentu sebagai agama resmi negara. 3.Posisi agama dalam suatu negara yang secara kuantitatif mayoritas penduduknya menganut suatu agama tertentu. 4.Posisi agama dalam suatu negara yang secara kuantitatif memiliki jumlah penganut agama yang seimbang. 5.Posisi agama dalam suatu negara yang secara konstitusional mengatakan sebagai negara komunis anti atau agama? 6.Posisi agama dalam suatu negara yang secara konstitusional menyatakan diri sebagai negara sekuler. B. Rumusan Masalah 1. Apa makna Islam dan Kebhinekaan itu ? 2. Bagaimana pandangan Kebhinekaan di mata Islam ? 3. Bagaimana dengan surat dalam Qur’an tentang Islam dan Kebhinekaan ? 4. Bagaimana dengan hadits yang menguatkannya ? C. Manfaat / Tujuan a. Bagi Mahasiswa Untuk memperoleh ilmu agama islam dengan bantuan tugas dan penjelasan dari pihak dosen terutama yang berkaitan dengan hubungan agama Islam dan Kebhinekaan b. Bagi Masyarakat Untuk memperoleh wawasan tambahan mengenai Islam dan Kebhinekaan. BAB II ISI Dalam istilah ini dapat kita ketahui maknanya.Yaitu berbeda – beda tetapi tetap satu jua. Meskipun mayoritas penduduk di Indonesia beragama islam, namun dalam kenyataannya, Indonesia juga tetap membuka lebar – lebar kesempatan penduduknya untuk memeluk agama lain. Agama yang diakui di Indonesia sampai saat ini : 1. Islam 2. Kristen 3. Katholik 4. Hindu 5. Budha 6. Kong Hu Chu Bukti adanya kebhinekaan dalam islam di Indonesia :  Toleransi antar umat beragama  Saling menghargai antar umat beragama  Tidak mencela agama lain  Tidak mencemooh pemeluk agama lain Allah SWT telah menakdirkan makhluk manusia beragam jenis, etnis, agama, dan budaya, dengan tujuan agar manusia saling berbuat kebajikan dan kearifan antar sesama. Dalam Q.S. Al-Hujarat 13 “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari laki- laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling berbuat kearifan. Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu” Dari segi keberagaman agama,Al-qur’an juga menyebut bahwa Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, bukanlah kafir (tanpa iman), tetapi ahlu kitab yang berhak mendapat pahala dari Tuhan. Dalam Q.S Al-baqarah 62 “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabiin (Hindu-Budha), siapa saja diantara mereka yang benar benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. Dalam Al-Qur’an dan Hadis selain Arab dan Israel, juga ada disebut Romawi Persia dan Cina. Bangsa Cina sangat istimewa, karena Nabi Muhammad SAW sendiri meminta umat islam belajar ke Cina. Hal itu berarti peradaban cina non muslim dikagumi oleh rasulullah saw. “Dari anas bin maliq, dari nabi saw bersabda tuntutlah ilmu walaupun ke negeri Cina” Perintah belajar ke Cina tersebut mendorong umat islam di zaman sahabat dan khilafah untuk mencari sumber pengetahuan terutama ke romawi dan yunani. Buku-buku ilmu pengetahuan dari yunani pun diterjemahkan ke bahasa Arab. Khalifah Harun al Rasyid dan putranya Al-Makmun pada zaman keemasan dinasti abbasiyah membangun badan penerjemahan (baitul hikmah) dan mengangkat hunayn bin ishaq bersama putranya ishaq win hunayn dari kalangan kristen, mengepalai lembaga tersebut yang sekaligus bertugas sebagai ketua tim dokter istana. Dalam Q.S Al-Mumtahanah 8 “allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik(bekerjasama) dan berlku adil terhadap orang-orang (umat agama lain) yang tiad memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” Kerjasama non muslim sebenarnya bermula sejak rasulullah saw menyusun UUD (piagam madinah) yang pada pasal 37 berbunyi “kaum yahudi dan kaum muslimin membiayai pihaknya masing-masing. Kedua belah pihak akan saling membela dalam menghadapi pihak yang memerangi kelompo-kelompok masyarakat yang menyetujui piagam perjanjian ini. Kedua belah pihak juga salng memberikan saran dan nasihat dalam kebaikan, tidak dalam perbuatan dosa”. Dengan demikian menolak bekerja sama dengan non muslim dinilai menghalangi kedamaian dan kemajuan, sangat dikecam rasulullah saw “Barang siapa yang menzholimi atau membunuh seorang muahid (dzimmi-non muslim dalam masyarakat damai), maka ia tidak memperoleh aromanya surga”. (shahih bukhari juz 6, hadits 6516). BAB III PENUTUP Kesimpulan Meskipun mayoritas penduduk di Indonesia beragama islam, namun dalam kenyataannya, Indonesia juga tetap membuka lebar – lebar kesempatan penduduknya untuk memeluk agama lain.Kebhinekaan dalam islam sangat berkaitan erat dengan adanya toleransi antar umat beragama. Kita harus menyadari bahwa agama yang ad di dunia ini bukan hanya islam, oleh karena itu kita juga harus menganggap agama lain selain islam ada dan mampu memberadakannya. Sesuai dengan sabda rasulullah saw dan hadis yang menguatkannya tak satupun manusia diperkenankan mendzalimi agama lain selain islam karena haram baginya untuk mencium aroma surga. Daftar Pustaka Buku panduan study excursie. Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya: Kebhinekaan,Etnisitas,Gaya Hidup, dan Sosial Terbuka Pdf Ajat Sudrajat – konsep keagamaan Pdf M.Yusuf Wibisono2 – pluralisme dalam perspektif islam Pdf sylvia.pkg – antara negara dan agama www.wikipedia.org

Leave a Reply